OKSIBIL, TRIBUN PAPUA.ID—Kepala dan Staf Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan sosialisasi dan konsolidasi tentang tata cara penggunaan Dana Desa, Prospek dan Alokasi Dana Desa kepada 8 kepala kampung se distrik Oksibil, dari tanggal 10-11 Februari 2020.
Kegiatan yang dihelat selama dua hari itu melibatkan seluruh komponen masyarakat, terutama kepala distrik Oksibil, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda, perempuan dan aparatur pemerintahan kampung se distrik Oksibil. Berdasarkan pantauan media ini, kegiatan diadakan di dua tempat. Pada tanggal 10 Februari diadakan di balai kampung Badumdol dan pada tanggal 11 Februari diadakan di kantor kampung Okmakot distrik Oksibil Pegunungan Bintang.
Kepala DPMPK Kabupaten Pegunungan Bintang, Drs. Aquino B. Uropmabin, dalam sambutan kegiatannya di Balai Kampung Okmakot, mengatakan Oksibil sebagai garda terdepan pembangunan Pegunungan Bintang, semua komponen masyarakat harus aktif terlibat dalam membangun kampung. Oksibil sebagai ibu kota Pegunungan Bintang juga pusat pemerintahan dan pusat bisinis, masyarakat dari 8 kampung harus siap menerima tantangan pembangunan.
Moblisasi Pembangunan dari dan untuk 34 distrik Pegunungan Bintang mulai dari Oksibil. Untuk itulah pemerintahan kampung dan distrik di Ibukota ini menjadi road map dalam pelayanan publik di 277 kampung se Pegunungan Bintang. Hal itu dikatakan Aquino B. Uropmabin di hadapan para kepala kampung se distrik Oksibil, Selasa 11 Februai 2020 di kantor kampung Okmakot Oksibil Papua.
“Selama 7 bulan lebih saya pimpin DPMPK Pegunungan Bintang, saya mulai mempelajari tugas dan kewenangan saya selaku kepala dinas. Setelah saya mempelajari memang dinas ini menangani masalah masyarakat Pegunungan Bintang dan harus menyelesaikan masalah tersebut. Dinas ini menangani Masyarakat Pegubin yang tersebar di 277 kampung”kata Aquino Uropmabin mengawali pembukaannya.
Dalam pandangan pembukaannya, Aquino menjelaskan sumber pendapatan kampung meliputi Dana Desa bersumber dari APBN, Dana Prospek bersumber dari Provinsi, Alokasi Dana Desa bersumber dari pemerintah daerah kabupaten Pegunungan Bintang dan sumber sumber pendapatan kampung. Dari sumber sumber tersebut, pendapatan kampung per tahun mencapai 1 miliar lebih.
Menurutnya, dana 1 Miliar lebih per tahun tersebut bisa dipergunakan semaksimal mungkin untuk bangun kampung. “Dana itu digunakan untuk bangun kampung, bikin sejahterakan masyarakat di kampung, bukan menghabiskan uang yang tidak produktif”tegas Aquino.
Sumber sumber dana tersebut bertujuan membangun infrastruktur, membangun ekonomi kerakyatan, kesehatan terjamin, memajukan pendidikan demi kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur.
Dana Desa Untuk Pembangunan Infrastruktur Kampung
Dana desa diperuntukkan untuk membangun infrastruktur kampung atau desa. Memajukan daerah daerah tertinggal seperti di Papua pada umumnya dan lebih khusus Pegunungan Bintang. Sehingga dalam pengajuan program tahunan melibatkan semua potensi kampung agar bersama sama menyusun program dan rincian biaya sesuai standar harga di Oksibil Pegubin. Menurut Aquino, Kepala DPMPK Pegubin menjelaskan prioritas pembangunan kampung bidang Pembangunan infrastruktur seperti perumahan rakyat, jembatan, pemasangan listrik, jalan raya, jalan lintas kampung dan distrik
“Pembangunan Infrastruktur di kampung untuk menunjang kebutuhan dasar masyarakat, seperti kebutuhan air bersih, lampu, pendidikan, kesehatan dan ekonomi”ucap Bitkimut uropmabin.
Untuk itu, pemerintah kampung melibatkan seluruh komponen masyarakat merumuskan dan menetapkan pembangunan kawasan kampung, meliputi kawasan pendidikan, kesehatan pemuda dan olah raga, maupun pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan meliputi kasawan wisata, kawasan adat, kawasan kuliner dan lainnya.
Dana Desa Untuk Pembangunan Ekoknomi Kerakyatan
Dalam rangkah mewujudkan cita cita bangsa Indonesia dengan slogan mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah pusat melalui kepemimpinan Jokowi telah melakukan sebuah terobosan yang namanya membangun Indonesia dari desa dengan mengkucurkan dana desa guna membangun desa. Program Nawa Cita untuk membangun Indonesia dari pinggiran demi kemakmuran rakyat yang hidup di perdesaan. Mengangkat mengembangkan potensi atau komoditi komoditi unggul yang ada di kampung. “Komoditi komoditi tersebut bisa diproduksi dan jual demi kesejahteraaan bersama, bukan kesejahteraan pribadi kepala kampung”ucap kepala DPMPK Pegunungan Bintang.
Dana Desa Untuk Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Kampung?
Ada cerita yang berkembang di para kepala kampung hingga masuk di meja kepala dinas maupun kepala distrik Oksibil bahwa dalam juknis penggunaan Dana Desa tidak ada pos yang membiayai pendidikan, baik itu pembangunan sarana prasarana pendidikan dasar terutama SD, membiayai anak sekolah maupun mahasiswa di perguruan tinggi.
Begitupun dengan biaya bidang kesehatan, pengadaan obat obatan, perehapan puskesmas pembantu di kampung kampung. Akibatnya, beberapa kepala kampung di distrik Oksibil tidak mau membantu atau membiayai anak anak sekolah.
“Saya sara kebijakan kepala kampung penting untuk membiayai anak anak sekolah atau membangun sarana pra sarana pendidikan yang layak untuk anak anak bisa mendapatkan pendidikan. Ataupun DD bisa membantu greja atau dewan adat untuk kepentingan sosial kemasyarakatan”ucap Anton Uropmabin SH, kepala distrik Oksibil dalam kesempatan tersebut.
Kepala distrik Oksibil menjelaskan pemerintah kampung harus melibatkan lembaga kemasyarakatan lain seperti Dewan Adat, LSM, pihak Greja, karang taruna untuk sama sama membangun kampung. Jika tidak melibatkan maka tidak pernah akan maju, ucapnya.
Pada kesempatan itu, Otto Yawalka, S.IP, Kepala Bidang Struktur dan Kelembagaan Kampung DPMPK mengatakan keterlibatan berbagai unsur dalam memajukan kampung. Ia berharap kepala kampung harus terbuka melibatkan LSM, Pemuda kampung, Dewan Adat Apiwol, pihak Greja agar bersama sama membangun kampung. “untuk membangun kampung itu tugas kita semua, semua pihak yang ada di kampung tersebut”ucapnya.
Pantauan media ini di tempat kegiatan, kegiatan Sosialisasi dan Konsolidasi dari DPMPK dimulai pukul 11.00 hingga selesai pukul 17.00 waktu Oksibil. Kegiatan ini berjalan hingga selesai.
Fransiskus Kasipmabin