Barang Subsidi: Peluang Usaha OAP di Pegunungan Bintang

OKSIBIL, MANDALAPAPUA.COM—-Hadirnya barang subsidi di Oksibil Pegunungan Bintang memberi peluang yang sangat besar bagi pengusaha pengusaha Orang Asli Papua (OAP) yang ada di kabupaten Pegunungan Bintang untuk berwirausaha di tanahnya sendiri.
Dengan berodal Otonomi Khusus Bagi Papua, dan memberikan supsidi Pesawat barang tentu memberikan peluang yang lebih kepada OAP. Tergantung bagaimana OAP itu sendiri membangun mental usaha yang mandiri dan kuat hingga menjadi tuan di negerinya sendiri.
Dari masa kepemimpinan Bupati Costan Oktemka, S.IP dan Wakilnya Deki Deal S.IP 2015-2020 menyediakan barang supsidi hingga Kepemimpinan Spey-Piter. Warga masyarakat diberikemudahan untuk bersaing di dunia berbisnis.
Masa Kepemimpinan Spey-Piter lima tahun kedepan, pemerintah akan fokus menyediakan Sembako dengan menyediakan Pesawat Subsidi mendorong para pengusaha Orang Asli untuk berjuang berdikari secara ekonomi.
Seni Kalakmabin, Penyedia Barang Subsidi di Oksibil menyebut bahwa sudah menjelang 3 bulan melayani masyarakat agar bisa menghidupi keluarganya sehari hari. “Kami sudah melayani masyarakat 3 bulan. Beberapa distrik sudah kami drop, ada peningkatan volume di bulan Juli ini”ucap Seni Kalakmabin yang juga focus melayani pengusaha Orang Asli Pegunungan Bintang.
Subsidi atau subvensi adalah bentuk bantuan keuangan yang di bayarkan kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi. sebagian subsidi diberikan oleh Pemerintah kepada produsen atau distributor dalam suatu industri untuk mencegah kejatuhan industri. (Wikipedia).
Subsidi juga adalah harga yang diberlakukan oleh Pemerintah untuk menurunkan harga-harga jual beli di pasaran. Tujuan subsidi adalah untuk menstabilkan melambung tingginya harga pasaran agar masyarakat yang ekonomi rendah dapat disentuh dengan menggunakan harga-harga subsidi yang diberlakukan oleh Pemerintah.
Ada banyak jenis dan bentuk-bentuk subsidi atau subvensi yang diberikan oleh Pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

Hadirnya Barang Supsidi di Oksibil Pegunungan Bintang

 

Karyawan Mengangkut Barang Subsidi

Subsidi Sembako merupakan salah satu program pemerintah daerah Pegunungan Bintang dalam rangkah menekan harga sembako di Oksibil. Pemerintah memberikan subsidi barang untuk masyarakat kurang mampu dalam pendapatan bisa membeli sembako di toko atau kios yang disediakan.
Pada tahun 2019 pemerintah Pegunungan Bintang sudah kerja sama dengan kementrian perhubungan guna mengurangi biaya penerbangan atau subsidi penerbangan untuk melayani barang sembako dari Kabupaten Boven Dogel ke Oksibil Pegunungan Bintang. Kemudian pada tahun 2021, masa kepemimpinan Spey-Piter kembali melakukan MOU dengan kementrian untuk sediakan Subsidi penerbangan dari Surabaya, Merauke dan Oksibil Pegunungan Bintang.

Bagaimana Barang Subsidi ini dijual belikan oleh OAP di Pegunungan Bintang?
Untuk memperkenalkan barang subsidi kepada masyarakat luas, Direktur subsidi menggunakan sistem pengecer. Pengecer yang dimaksud disini adalah orang-orang asli Pegunungan Bintang yang punya usaha sembako yang dapat direkrut menjadi anggota aktif. Setiap anggota dapat direkrut dari beberapa titik di Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang seperti Kabiding, Balusu, Okmakot, Dabolding, Okpol, Mabilabol, Yapimakot, Bulangkop dan sebagainya.
Kemudian setiap barang masuk digudang, hanya pengecer yang dapat belanja barang dan setelah proses belanja selesai di bawah ke kios pengecer, kemudian masyarakat umum dapat belanja di situ.


Membuka tempat penjualan di pasar merupakan satu ide yang sangat tepat sasaran untuk dapat disentu langsung kepada masyarakat karena pasar pastinya dikunjungi oleh semua orang. Ketika penjualan barang terus-menerus di pasar barulah masyarakat luas telah mengenal barang subsidi.
Barang subsidi menjadi salah satu pembelanjaan utama masyarakat Pegunungan Bintang dan antusiasme masyarakat untuk belanja barang subsidi lebih meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2018 ke bawah barang subsidi tidak jelas sistem pelayananya sehingga masyarakat Pegunungan Bintang belum mengenal dan tidak disentu sama sekali.
Barangkali hal itu terjadi karena permainan dalam lingkungan pejabat-pejabat teras untuk meraup keuntungan lebih.

Sistem penjualanya pun terbagi menjadi dua, yaitu penjualan khusus untuk pengecer dan untuk masyarakat umum di pasar baru Oksibil. Misalnya, dalam satu hari muatan barang dua kali flight maka satu flight penjualan di pasar dan flight berikutnya di pengecer.

Dalam proses pembelanjaan, masyarakat terbagi menjadi dua yaitu masyarakat asli dan masyarakat amber (pendatang) sehingga terkadang ketika penjualan berlangsung sering terjadi keributan antara masyarakat asli Pegununungan Bintang dan amber (pendatang).
Setiap kali ada pertengkaran antara masyarakat asli dan amber mendorong saya untuk mengamati dan mempelajari, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya pertengkaran tersebut.

Faktor factor yang menyebabkan terjadinya pertengkaran di tempat antrean barang supsidi, di Pasar baru akan diulas kemudian. Semoga!

 

Fransiskus Kasipmabin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *